Secara umum, pengertian diabetes adalah suatu penyakit, di mana tubuh penderitanya tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. Pada tubuh yang sehat, pankreas melepas hormon insulin yang bertugas mengangkut gula melalui darah ke otot-otot dan jaringan lain untuk memasok energi. Diabetes merupakan gangguan metabolisme (metabollic syndorme) dari distribusi gula oleh tubuh. Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, atau tubuh tak mampu menggunakan insulin secara efektif, sehingga terjadilah kelebihan gula di dalam darah.
Kelebihan gula yang kronis di dalam darah (hiperglikemia) ini
menjadi racun bagi tubuh. Sebagian glukosa yang tertahan di dalam darah
itu melimpah ke sistem urine untuk dibuang melalui urine. Air kencing
penderita diabetes yang mengandung gula dalam kadar tinggi tersebut
menarik bagi semut, karena itulah gejala ini disebut juga gejala kencing
manis.
Gangguan tersebut terjadi sekali lagi bila insulin tidak diproduksi lagi
oleh tubuh, atau jumlahnya tidak cukup, atau sel-sel tubuh tak bisa
meresponsnya secara normal (insulin resisctance). Dalam kasus normal, setiap orang membutuhkan glukosa atau zat gula untuk kesehatannya, karena organ vital
kita membutuhkannya sebagai sumber energi, yang nantinya dibakar oleh
oksigen. Terutama otak, sepenuhnya tergantung pada pasokan gula dan
oksigen untuk bisa bekerja dengan baik.
Banyak proses enzimatik yang mengatur metabolisme tubuh
membutuhkan gula sebagai bahan dasarnya. Jadi, manusia tidak bisa hidup
tanpa gula. Masing-masing sel tubuh kita membutuhkan glukosa, gula
sederhana yang diserap tubuh dari karbohidrat, sayur-sayuran,
buah-buahan, dan bahan makanan lainnya sebagai bahan bakar, sebagaimana
fungsi bensin bagi mobil. Sel-sel darah, misalnya, menghabiskan 30 gram
glukosa setiap hari. Sistem saraf pusat membutuhkan lebih dari 150 gram,
belum lagi kebutuhan dari organ-organ lainnya dan untuk keperluan
sistem metabolisme.
Glukosa yang diserap tubuh dari makanan itu digunakan sesuai dengan
keperluan. Bila pasokan glukosa tersebut berlebih, sisanya disimpan pada
jaringan otot sebagai senyawa lemak yang disebut glikogen, yang pada
waktunya akan digunakan pada saat tubuh mengalami kekurangan pasokan
gula dari luar.
Tugas pengaturan pengiriman glukosa ke jaringan yang membutuhkan
tersebut dibebankan pada hormon insulin yang diproduksi oleh kelenjar
pankreas.
Di saat jaringan tubuh kekurangan pasokan glukosa karena terhambat di
pembuluh darah itu, muncullah gejala kelelahan, lapar gula, dan perasaan
mudah tersinggung. Sedangkan gula yang menumpuk banyak di dalam
pembuluh darah akan membuat darah menjadi kental dan alirannya melambat,
sehingga mengakibatkan gangguan pada pasokan oksigen yang dibawah oleh
darah. Padahal untuk bisa bekerja dengan optimal, tubuh membutuhkan
oksigen yang cukup untuk membakar gula menjadi energi. Akibat kekurangan
oksigen tersebut, tubuh kehilangan tenaga dengan munculnya gejala
kelelahan, perubahan suasana hati, sakit keala, dan jantung bekerja
lebih keras (berdebar-debar).
Gangguan insulin tersebut juga berakibat berlebihannya kadar lemak di
pembuluh darah dengan resiko terjadinya pengerasan pembuluh darah
arteri, sehingga komplikasi diabetes tercatat sebagai penyakit jantung
koroner, stroke, dan gagal ginjal.
As claimed by Stanford Medical, It's indeed the SINGLE reason this country's women get to live 10 years longer and weigh on average 19 KG lighter than we do.
BalasHapus(And by the way, it is not about genetics or some secret diet and really, EVERYTHING related to "how" they are eating.)
P.S, I said "HOW", and not "what"...
TAP this link to uncover if this brief questionnaire can help you decipher your real weight loss possibilities